Selamat Datang Saudara-Saudara di Blogku ini.

Aku senang seandainya Panjenengan mau menjenguk sebentar blogku ini sekedar mampir tuk Silaturahmi.

Minggu, 19 Desember 2010

Pesan Moral : Orang sholih ataupun sholehah tidak akan lepas dari cobaan.

      Manusia sebagai insan ciptaan Allah dalam menjalani ramainya kehidupan dunia pasti tidak akan terlepas dari cobaan hidup dalam menetapi keimanan dan ketakwaan. Tidak terkecuali juga Ummul Mu'minin Aisyah istri rasullalloh SAW juga pernah mendapat cobaan berupa fitnah dari kaum musrik mekkah selepas dari perang melawan bani Mustaliq. Berikut ini kisahnya...
       Istri rasulullah SAW  A'isyah R.A.Ummul Mukminin, sehabis perang dengan bani Mustaliq, bulan Syakban tahun ke-5 H. peperangan itu diikuti oleh kaum munafik, dan turut pula a'isyah istri nabi Muhamad SAW berdasarkan undian yang diadakan beliau terhadap istri-istrinya. Dalam perjalanan mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suatu tempat. A'isyah karena adanya suatu keperluan yaitu kalung yang dipakainya hilang, dia keluar dari sekedupnya. setelah kalung yang hilang kemudian dicarinya dan ketemu , A'isyah kembali ke sekedupnya. Namun ternyata rombongan sudah berangkat menuju Madinah karena mengira Aisyah masih di dalam sekedup tersebut.Setelah a'isyah mengetahui sekedupnya sudah berangkat dan mengira pasti kembali seandainya dirinya tidak ada dalam sekedup tersebut, A'isyah duduk ditempatnya dan mengharapkan sekedup itu kembali menjemputnya.
      Beberapa saat secara kebetulan lewatlah ditempat itu seorang sahabat nabi, yaitu Safwan bin al-Mu'attal. Safwan menemukan seseorang yang sedang tidur sendirian seorang wanita dan dia terkejut seraya mengucapkan "Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un, istri rasul".  A'isyah terbangun, lalu dipersilakan oleh Safwan  untuk mengendarai ontanya. Safwan menuntun ontanya sampai mereka tiba di Madinah.Orang-orang yang melihatnya membicarakannya menurut pendapat masing-masing. Mulailah timbul desas desus yang dihembuskan oleh orang munafik. Orang-orang munafik membesar-besarkannya sehingga fitnah terhadap A'isyah semakin tambah meluas, sehingga menimbulkan keguncangan dikalangan kaum muslimin.
      sebagai ending dari fitnah terhadap Aisyah dan rasullallh juga merasa sedih terhadap merebaknya fitnah tersebut, maka Allah menurunkan wahyu kepada Rasulallah untuk menjawab fitnah tersebut. Rasul kemudian menyampaikan wahyu yang baru diterimanya kepada kaumnya yaitu surat An Nur ayat 11-20. Berakhirlah fitnah yang melanda Ummul Mu'minin A'isyah R.A.
       Pesan Moral:  Kita sebagai manusia yang mengaku sebagai umat yang beriman hanya kepada Allah sebagai dzat yang disembah dan mengakui dan menyakini bahwa Muhammad SAW sebagai utusan Allah pasti akan mendapat cobaan dari Allah tentang keimanan dan ketakwaan kita. Apalagi kita yang hanya orang awam, manusia sekelas istri nabi saja, juga tidak terlepas dari cobaan dan fitnah. Maka mari kita tawakal dan waspada. amin.           

Sabtu, 18 Desember 2010

Harus berusaha keras dan berdo'a

      Pesan moral ini kesan sangat umum dan sudah terbiasa kita dengar, namun tidak ada salahnya saya sampaikan lagi pesan moral dari kitab suci Al Qur'an bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum atau seseorang apabila seseorang tersebut tidak berusaha merubah nasibnya sendiri. Nah pesan moral ini, bahwa  manusia harus berusaha keras pantang menyerah dan jangan berleha-leha saja, sebelum meraih apa yang menjadi mimpinya.

Jumat, 10 Desember 2010

Pesan Moral 2: Ikutilah kejelekan perbuatan kita dengan pengamalan yang baik.

Para sedulur. Udah ditakdir oleh Gusti Ingkang Maha Kuwaos, bahwa manusia sebagai anak turunnya mbah Adam AS, baik disengaja maupun indak disengaja selalu diliputi salah dan tidak bener dari garis wewaler, pauger maupun syariat sing didawuhke kanjeng Nabi Muhammad SAW ing kapengker. Dene penyeimbang dari banyaknya dosa dan nerak angger-anggere pauger tadi supaya diikuti oleh pengamalan kebaikan sebagai upaya mendapat ridho Illahi sekaligus penghancur dosa itu tadi. Dan taubat jangan lupa ya.Contone ayo sedulur njalanake Ibadah sholat wajibe sing tertib, lebih utama yen berjamaah dimasjid bagi kaum laki-laki, dan dirumah sajo yen ibu'-ibu' otawa mamak-mamak.
Misalkan lagi, jok tinggal sholat sunnahe. Menjalankan puasa romadhon, poso sunah arofah tanggal 10 Dzulhijah, puasa asyuro tanggal 9 lan 10 Muharam, dzikir sing akeh, dzikire apa? terserah sing baik dzikir yang dicontohkan kanjeng Nabi Muhammad SAW ben ora diancam ibadah bid,ah. Pahalanya silakan sedulur cari sendiri di link dakwah lain nya di internet ini banyak banget linknya. Gitu dulu ya . Salam. 
 

Pesan Moral 1: Kematian cukup jadi nasehat bagi kita, agar tidak Mblakrak.

Wahai Para Sedulur, Orang kalau udah mati, ingatlah akan GELU.
Apa itu maknane GELU? GELU yaitu "KABEH TUGEL KECUALI TELU" apa ta iku?
Seorang insan apabila sudah ajal menjemput dan berpulang kahadirat Illahi Robbi, semua pengamalan yang bernilai ibadah dan berpahala semua akan putus, kecuali telu (tiga) yaiku ILMU YANG DIMANFAATKAN ORANG LAIN, ANAKNYA YANG SHOLEH DAN MAU MENDOAKAN ORANG TUANYA DAN SEDEKAH JARIAH. Inilah sedulur pesan moralku yang pertama.

Sabtu, 04 Desember 2010

Goro-Goro Ing Nusantara


GORO-GORO
Apa ta maknane Goro-goro?
Gara-gara iku werdine huru hara.
Apa ta sababe Goro-goro?
Awal mula negara nusantara, subur makmur gemah ripah loh jinawi,
Tanduran sumulur  tanpa tinandur,
Wong ndesa uripe makmur glebyar-glebyur tanpa susur,
Beras tanpa nempur, sikil kari ndlujur, para sedulur tanpa ana sing pacul pinacul (alias hidup rukun)
Kena apa saiki dadi muncul goro-goro, akeh pagebluk.
Wujude….
Gunung jugrug lan bledug , segara mbabal ambal ngubal-ubal dadi tsunami,
Lumpur  Lapindo mluber teko emper-emper.
Penyakit aids saya ngigit-igit.
 Lha kenapa kok sampai dadi goro-goro nusantara?
Menurut analisa kula. Akehe pagebluk amargo…
Para manungsa wis lali purwa duk sina,
Angkara murka wis marajalela,
 Para wanita wis ilang rasa isin nya.
Para punggowo negara wis akeh sing ninggalake amanah, nerak parentah lan
Seneng mengkhianati sumpah  sing dadi larangane gusti Allah.
Ayo kanca  ben ilang pagebluk, pada tobatan nasuhah.
Kepada Alloh SWT.